SMP & SMA Hasanuddin Wajak

Sejarah Singkat Sekolah

Di era 60an, bangsa Indonesia diuji dengan berbagai permaslahan pelik negara, mulai dari permasalahan luar samapai dalam negeri. Peristiwa G 30 S PKI di tahun 1965 menjadi salah satu persitiwa dalam negeri yang memiliki dampak yang besar bagi bumi pertiwi.

KH. M. Asmad, Pendiri SMP-SMA Hasanuddin Wajak

Hal ini juga berdampak pada tatanan sosial umat Islam di Indonesia yang akhirnya memunculkan kesadaran terhadap dunia pendidikan. Nahdhatul Ulama (NU) yang saat itu merupakan partai politik Islam besar di Indoneisa melihat ada banyak ketimpangan sosial pasca terjadinya berbagai peristiwa tersebut. Maka muncul ide-ide dari tokoh-tokoh NU untuk meng-upgrade kembali pendidikan yang ada di Indonesia, sebagai langkah awal untuk menuju perubahan yang lebih baik.

H. Muhammad Asmad, salah satu tokoh NU di Wajak, Kabupaten Malang, memiliki kesepahaman mengenai ide-ide tersebut. Ia melihat sangat minimnya sumber daya manusia yang mumpuni dalam bidang pengetahuan umum di Wajak. Hal itu terlihat dari minimnya SDM yang bias menggunakan mesin ketik saat itu. Hanya adik ipar beliau, Pak Usman, saja yang bias menggunakan mesin ketik. Berangkat dari kegelisahan inilah kemudian pak Usman yang juga guru sekolah dasar, menyarakan H. Asmad untuk mendirikan sekolah umum yang sebelumnya tidak ada.

Linimasa Sejarah Berdirinya Sekolah

Berdasarkan usulan tersebut, maka didirikanlah SMP NU Wajak yang berada dalam naungan Lembaga Pendidikan Maarif NU pada tanggal 9 januari 1967. Sekolah tersebut diharapkan dapat menjawab tuntutan zaman agar warga NU bisa menguasai IPTEK. Saat itu, SMP NU Wajak menjadi satu-satunya sekolah umum maarif yang ada di Kabupaten Malang.

Setelah berjalan beberpa tahun, dengan berbagai pertimbangan dari tokoh NU setempat, pendiri yang juga akrab disapa Haji Asmad oleh warga setempat ini mengubahh SMP NU Wajak menjadi SMP Hasanuddin. Keberadaan NU yang kala itu sebagai parpol pada pemilu tahun 1971 menjadi salah satu faktor pendukung pergantian nama tersebut. Hal ini dilakukan agar lembaga pendidikan yang dirintisnya tidak disangkut-pautkan dengan dunia politik saat itu.

Keterangan: Gerbang Utama haswada di Awal tahun 2000-an

Ditahun 1980, muncul ide untuk mendirikan SMA sebagai jenjang lanjutan dari SMP Hasanuddin. Ide tersebut muncul dari K.H. Syuaib Utsman yang juga menjadi tokoh pendiri SMP Hasanuddin. Setelah dipirkan matang-matang dan dirapatkan bersama dalam forum di tahun 1982, maka secara resmi SMA Hasanuddin didirikan di tahun ajaran 1983.

Selama didirikan sampai dengan berjalannya kegiatan pendidikan, SMP-SMA Hasanuddin bernaung di bawah LP Maarif NU, termasuk badan hukumnya. Sampai pada tahun 1988, SMP-SMA Hasanudin memutuskan untuk mendirikan Yayasan Pendidikan Islam Hasanuddin sebagai payung hukum. Namun demikian, Hasanuddin tetap tergabung dalam LP Maarif NU yang kategori memiliki yayasan sendiri. Hal ini terlihat dari SK kepala sekolah yang masih dikeluarkan oleh LP Maarif NU.
Keterangan: Gedung utama haswada kini

Setelah 11 tahun berjalan, pada tahun 1999, yayasan baru bernama Yayasan Pesantren Terpadu Darul Ihsan dibentuk untuk menggantikan yayasan lama karena lebih memiliki aspek legalitas. Di tahun 2013 yayasan tersebut didaftarkan ke Kemenkumham untuk mendapatkan pengesahan pendirian badan hukum.

Keterangan: Perluasan Lahan dan Penambahan Gedung di Sisi Barat Bangunan Lama. Kawasan Baru ini bisa juga disebut Kampus 2 di Haswada

Tahun 2014, Yayasan Pesantren Terpadu Darul Ihsan secara resmi terdaftar di Kemenkumham sesuai surat keputusan Menteri Hukum dan HAM nomor AHU-10144.50.10.2014 tentang Pengesahan Pendirian Bdan Hukum Yayasan Pesantren Terpadu Darul Ihsan.

Lokasi Sekolah

Scroll to Top